Aksi kurang terpuji seorang pengemis yang melakukan penyerangan dengan cara menyemburkan cairan misterius ke arah seorang turis asing di kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada Kamis malam, 1 Mei 2025, akhirnya berujung pada penangkapan. Petugas kepolisian dari Polsek Danurejan bergerak cepat setelah menerima laporan dari korban dan saksi mata, dan berhasil diamankan polisi tidak jauh dari lokasi kejadian.
Menurut keterangan dari Kapolsek Danurejan, Kompol Widodo, S.H., kejadian bermula sekitar pukul 21.00 WIB ketika seorang turis berkebangsaan Australia, bernama Mr. John (45 tahun), sedang berjalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro. Tiba-tiba, seorang pengemis pria paruh baya menghampirinya dan meminta uang. Karena tidak memberikan, pengemis tersebut marah dan secara tiba-tiba menyemburkan cairan berwarna keruh ke arah wajah Mr. John. Akibatnya, turis tersebut merasa perih di mata dan mengalami ketidaknyamanan.
“Setelah menerima laporan dari korban dan beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut, kami langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi,” ujar Kompol Widodo saat memberikan keterangan pers di Mapolsek Danurejan, Jumat pagi, 2 Mei 2025. “Tidak berselang lama, pelaku berhasil diamankan polisi di sekitar Jalan Dagen, yang masih berada di kawasan Malioboro.”
Pengemis yang kemudian diketahui bernama Sarjono (58 tahun), warga Bantul, Yogyakarta, saat diamankan polisi tidak memberikan perlawanan. Dari hasil pemeriksaan awal, petugas menemukan botol plastik kecil berisi cairan berwarna keruh yang diduga digunakan untuk menyerang korban. Polisi masih melakukan pendalaman terkait motif pelaku melakukan tindakan tersebut dan jenis cairan yang digunakan. Dugaan sementara, pelaku merasa kesal karena permintaannya tidak dipenuhi.
Akibat perbuatannya, Sarjono diamankan polisi dan terancam pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, dengan ancaman hukuman pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku untuk mengetahui kondisi mentalnya.
Insiden ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan wisatawan dan pedagang di kawasan Malioboro. Keberadaan pengemis yang bertindak agresif dinilai dapat merusak citra pariwisata Yogyakarta. Pihak kepolisian mengimbau kepada para wisatawan untuk tetap berhati-hati dan segera melaporkan kepada petugas apabila mengalami tindakan yang tidak menyenangkan. Selain itu, petugas juga akan meningkatkan patroli di kawasan Malioboro untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kasus pengemis sembur turis ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.