Kurang Fokus, Pengendara Motor Menabrak Dua Pejalan Kaki di Yogyakarta

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Affandi (Gejayan), Yogyakarta, pada Minggu (4 Mei 2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB. Seorang pengendara motor menabrak dua orang pejalan kaki yang sedang berjalan di trotoar. Diduga kuat, pengendara motor menabrak kedua pejalan kaki tersebut akibat kurang fokus saat berkendara. Akibat kejadian ini, kedua pejalan kaki mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, seorang pengendara motor dua pejalan kaki yang sedang berjalan santai di trotoar sisi timur Jalan Affandi. Sepeda motor matic berwarna merah yang dikendarai oleh seorang pemuda tiba-tiba oleng ke kiri dan naik ke trotoar, langsung menabrak kedua pejalan kaki tersebut dari belakang. Diduga, pengendara motor menabrak karena sedang melihat telepon genggamnya atau kurang konsentrasi saat berkendara.

Kedua pejalan kaki yang menjadi korban dalam insiden tersebut diketahui bernama Ibu Siti (58 tahun) dan anaknya, Rina (25 tahun). Keduanya mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuh, serta diduga mengalami syok akibat kejadian tersebut. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera memberikan pertolongan pertama dan melaporkannya kepada pihak kepolisian Sektor Depok Timur.

Petugas Unit Lalu Lintas Polsek Depok Timur yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan olah TKP dan mengamankan pengendara motor menabrak yang diketahui bernama Kevin (20 tahun). Kevin mengaku lalai dan kurang fokus saat berkendara. Petugas juga mengamankan sepeda motor pelaku sebagai barang bukti. Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Depok Timur, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Agus Salim, mengimbau kepada seluruh pengendara motor untuk selalu berhati-hati dan fokus saat berkendara. “Jangan menggunakan telepon genggam atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara. Keselamatan di jalan raya adalah yang utama,” tegas Iptu Agus di lokasi kejadian. Kasus pengendara motor menabrak pejalan kaki ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab setiap pengguna jalan. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rahasia di Balik Daun Lebarnya: Manfaat Tersembunyi Waru yang Jarang Diketahui!

Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) seringkali hanya dikenal sebagai peneduh jalan atau tanaman dengan daun lebar yang khas. Namun, siapa sangka, di balik kesederhanaannya, Waru menyimpan berbagai manfaat kesehatan tersembunyi yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai wilayah pesisir. Jangan hanya terpukau dengan keteduhannya, mari kita ungkap rahasia kesehatan di balik daun lebarnya!

Salah satu manfaat utama Waru terletak pada sifat anti-inflamasinya yang alami. Ekstrak daun Waru dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada berbagai kondisi, baik internal maupun eksternal. Penggunaan tapal daun Waru secara tradisional sering dimanfaatkan untuk mengatasi pembengkakan dan nyeri akibat keseleo atau memar.

Selain anti-inflamasi, Waru juga dikenal memiliki potensi sebagai analgesik alami. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam Waru dapat membantu mengurangi rasa sakit. Pemanfaatan rebusan daun Waru secara tradisional dipercaya dapat meredakan sakit kepala dan nyeri tubuh ringan lainnya.

Lebih dari itu, Waru juga menunjukkan potensi dalam menjaga kesehatan pencernaan. Kandungan serat dalam daun dan bagian lain dari tanaman ini dapat membantu melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi. Beberapa penelitian juga meneliti efek prebiotiknya yang baik untuk kesehatan usus.

Rahasia tersembunyi lainnya dari Waru adalah potensinya dalam mengatasi masalah pernapasan. Secara tradisional, rebusan daun Waru digunakan untuk membantu meredakan batuk dan gejala asma ringan. Sifat ekspektorannya diduga membantu melonggarkan saluran pernapasan.

Tak hanya itu, beberapa penelitian awal juga meneliti potensi Waru sebagai antioksidan dan antimikroba. Senyawa-senyawa alami di dalamnya berpotensi melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Meskipun demikian, penelitian ilmiah modern mengenai Waru masih terus berkembang untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerjanya dan mengonfirmasi semua khasiat tradisionalnya. Namun, dengan sejarah penggunaan yang panjang dan potensi farmakologis yang menjanjikan, Waru layak mendapatkan perhatian lebih sebagai sumber daya alam yang berharga untuk kesehatan.

Lebih lanjut, beberapa masyarakat pesisir juga memanfaatkan rebusan akar Waru untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Potensi Waru sebagai tanaman obat terus menarik perhatian para peneliti

Tragis! 5 Orang Ditangkap Terkait Remaja Tewas saat Tawuran di Jogja, Kekerasan Remaja Kembali Merenggut Nyawa

Kabar duka kembali menyelimuti Yogyakarta, kota pelajar yang dikenal damai. Lima orang pemuda berhasil diamankan pihak kepolisian terkait insiden tawuran antar remaja yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang pelajar. Peristiwa tragis ini kembali menyoroti permasalahan serius terkait kekerasan remaja dan perlunya upaya pencegahan yang lebih efektif di Jogja.

Insiden tawuran yang merenggut nyawa seorang remaja ini terjadi [Sebutkan perkiraan waktu kejadian jika ada dalam berita] di wilayah [Sebutkan perkiraan lokasi jika ada dalam berita] Jogja. Korban yang masih berusia belia harus meregang nyawa akibat luka parah yang dideritanya dalam perkelahian antar kelompok tersebut. Pihak kepolisian yang bergerak cepat setelah menerima laporan berhasil mengamankan lima orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Penangkapan kelima pelaku ini menjadi langkah awal dalam mengungkap tabir kekerasan remaja yang kembali memakan korban di Jogja. Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap para pelaku untuk mengetahui motif tawuran, peran masing-masing tersangka, serta kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. Barang bukti berupa senjata tajam atau benda tumpul yang digunakan dalam tawuran juga telah diamankan.

Tragedi ini sekali lagi menjadi pengingat akan bahaya laten tawuran di kalangan remaja. Permasalahan yang seringkali dipicu oleh hal sepele, seperti saling ejek atau masalah kelompok, dapat dengan cepat berubah menjadi aksi kekerasan yang brutal dan merenggut nyawa. Dampak buruk tawuran tidak hanya dirasakan oleh korban dan keluarga, tetapi juga mencoreng citra Jogja sebagai kota yang aman dan nyaman bagi pelajar.

Pihak kepolisian Jogja diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini penting untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarga, serta memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan lainnya.

Selain penegakan hukum, upaya pencegahan tawuran di kalangan remaja Jogja juga perlu ditingkatkan secara komprehensif. Peran serta orang tua, pihak sekolah, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam memberikan pembinaan karakter, menanamkan nilai-nilai perdamaian, serta menyediakan kegiatan positif bagi remaja agar terhindar dari perilaku kekerasan.