Mengenal Lebih Dekat Motif Kawung: Simbol Kesempurnaan, Kesucian, dan Kemakmuran dalam Batik Jawa

Dalam khazanah batik Jawa yang kaya akan makna, Motif Kawung memegang tempat istimewa. Tampil dengan motif seperti irisan buah kawung (sejenis aren), corak klasik ini bukan sekadar desain visual yang menarik, melainkan juga sarat akan filosofi mendalam. Melambangkan kesempurnaan, kesucian, dan kemakmuran, Motif Kawung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.

Ciri khas utama Motif Kawung adalah bentuknya yang menyerupai empat irisan buah kawung yang ditata simetris membentuk lingkaran atau elips. Pola ini seringkali diulang secara teratur, menciptakan harmoni visual yang menenangkan. Meskipun terlihat sederhana, Motif Kawung memiliki variasi yang beragam, tergantung pada ukuran, penataan, dan ornamen tambahan yang menyertainya. Beberapa varian yang terkenal antara lain Kawung Picis, Kawung Bribil, dan Kawung Sen.

Sebagai simbol, Motif Kawung kaya akan interpretasi. Bentuk lingkaran atau elips yang berulang seringkali dihubungkan dengan konsep kesempurnaan dan siklus kehidupan yang abadi. Irisan buah kawung yang tersusun rapi juga melambangkan kesucian hati dan pikiran. Selain itu, bentuk buah kawung yang menghasilkan banyak air nira (bahan baku gula aren) diinterpretasikan sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan rezeki.

Dalam sejarahnya, Motif Kawung merupakan salah satu motif larangan atau awisan dalem di lingkungan keraton Jawa. Hal ini menunjukkan betapa tingginya nilai dan kehormatan motif ini. Hanya kalangan tertentu yang diperbolehkan mengenakan batik dengan Motif Kawung, mencerminkan status sosial dan kedudukan yang istimewa.

Meskipun dulunya terbatas pada kalangan keraton, kini Motif Kawung telah menjadi bagian dari khazanah batik yang dapat dinikmati oleh siapa saja. Keindahan dan makna filosofisnya tetap terjaga, menjadikannya pilihan yang populer untuk berbagai acara formal maupun informal. Pakaian batik dengan Motif Kawung seringkali dikenakan dalam upacara adat, pernikahan, maupun acara resmi lainnya, memancarkan aura elegan dan berwibawa.

Upaya pelestarian dan pengembangan Motif Kawung terus dilakukan oleh para pengrajin dan desainer batik modern. Inovasi dalam pewarnaan dan kombinasi dengan motif lain menghasilkan karya-karya batik yang segar dan menarik tanpa menghilangkan esensi klasik Motif Kawung. Hal ini memastikan bahwa Motif Kawung tetap relevan dan digemari oleh berbagai generasi.

UII Yogyakarta Ajak Peduli Lingkungan Lewat Uji Emisi Gratis

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menggelar program uji emisi kendaraan bermotor gratis bagi masyarakat umum. Inisiatif ini merupakan bagian dari kampanye “Kampus Hijau UII” dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengurangan polusi.

Kegiatan uji emisi gratis yang diselenggarakan di kampus terpadu UII ini terbuka bagi seluruh pemilik kendaraan roda dua dan roda empat. Dengan mengikuti uji emisi, masyarakat dapat mengetahui kondisi gas buang kendaraan mereka dan dampaknya terhadap lingkungan. Hasil uji emisi akan memberikan informasi apakah kendaraan tersebut masih memenuhi standar baku mutu emisi atau perlu dilakukan perbaikan.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari kepedulian UII terhadap isu-isu lingkungan, khususnya kualitas udara di Yogyakarta. Beliau berharap, melalui kegiatan sederhana ini, dapat tumbuh kesadaran kolektif di masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap emisi kendaraan yang dihasilkan.

Selain menyediakan layanan uji emisi gratis, UII juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan. Tim ahli dari UII memberikan penjelasan mengenai pentingnya perawatan kendaraan secara berkala dan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (8/5/2025).

Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat cukup tinggi. Banyak pemilik kendaraan yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksa kondisi emisi kendaraannya secara gratis. UII berharap, kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dan menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Inisiatif UII Yogyakarta ini patut diapresiasi sebagai langkah konkret dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kualitas udara. Dengan kendaraan yang emisinya terjaga, diharapkan polusi udara di Yogyakarta dapat berkurang, menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan nyaman bagi seluruh warganya.

Program ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya peduli lingkungan sejak dini di kalangan civitas akademika dan masyarakat luas

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !