Kualitas kopi Indonesia diakui dunia. Namun, keberlanjutan produksinya menjadi isu penting. Petani kopi di Jawa Barat berhasil menunjukkan inovasi luar biasa dengan merilis produk kopi organik yang telah mendapatkan sertifikasi resmi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai jual produk mereka, tetapi juga menjadi model bagi peningkatan kesejahteraan petani secara keseluruhan. Kopi organik ini diproduksi tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia, mengandalkan pupuk kompos dan metode pertanian ramah lingkungan. Menurut data dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat per 14 November 2025, total lahan petani kopi yang telah beralih ke metode organik mencapai 500 hektar.
Sertifikasi organik ini memberikan keuntungan ganda. Selain menjamin kualitas produk, sertifikat ini juga membuka akses ke pasar ekspor premium, di mana permintaan untuk produk organik terus meningkat. Kelompok petani kopi “Mekar Wangi” dari Kabupaten Garut, misalnya, berhasil mengirimkan 2 ton kopi organik ke Jepang pada bulan Oktober 2025. Ketua kelompok, Bapak Ujang (48), mengungkapkan rasa bangganya. “Dulu, kami hanya bisa menjual biji kopi mentah dengan harga rendah. Sekarang, dengan sertifikat organik, harganya naik tiga kali lipat. Ini sangat membantu kami,” ujarnya saat ditemui pada hari Selasa, 18 November. Kenaikan pendapatan ini memungkinkan para petani kopi untuk menabung, menyekolahkan anak, dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pemerintah daerah, melalui Dinas Perkebunan, memberikan pendampingan intensif kepada para petani tentang cara budidaya organik. Selain itu, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga turut menjaga keamanan di area perkebunan. Pencurian hasil panen dan sengketa lahan sering menjadi masalah. Kasatlantas Polres Garut, AKP Andi Pratama, pada hari Senin, 17 November, menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli di kawasan perkebunan untuk memastikan para petani bisa bekerja dengan aman.
Selain itu, kerja sama dengan komunitas dan akademisi juga menjadi kunci. Para ahli dari perguruan tinggi terkemuka memberikan pelatihan tentang pengolahan pascapanen, mulai dari fermentasi hingga roasting, untuk menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, petani, dan akademisi, petani kopi di Jawa Barat tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga inovator yang menciptakan produk berkualitas tinggi. Ini adalah contoh nyata bagaimana komoditas pertanian dapat menjadi sektor ekonomi kreatif yang berkelanjutan, membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
